Waktu mengubah pengalaman menjadi kenangan. Dia bisa saja hilang tanpa bekas jika tak lekas disimpan. Salah satu tempat paling manis untuk menyimpan kenangan adalah di dalam nyanyian. Sebab ia bagaikan sebuah kotak, di mana tumpahan perasaan bebas mengambil ruang. Semaunya.
Abdul and The Coffee Theory - Sekar |
Tak sedikit musisi
yang menuangkan pengalaman pribadinya ke dalam sebuah lagu. Abdul adalah salah
satu di antara mereka. Penyanyi bernama lengkap Tengku Muhammad Abdullah Amin
Anshari ini mulai berkecimpung dalam industri musik Indonesia pada tahun 2007
lalu. Awalnya, Abdul menyapa belantika musik dengan konsep solo. Setahun
berikutnya, barulah pemilik lagu Agar Kau Mengerti ini mantap melangkah
dengan konsep band, yaitu ‘Abdul and The Coffee Theory’.
Bersama bandnya, Abdul sudah merilis beberapa album, yakni Lovable, Love Theory, Rocket Love, dan Lovable Special Edition. Dari keempat album
tersebut, beberapa lagu di antaranya sukses menjadi hits, seperti Beauty is
You, Proses Melupakanmu, Aku Suka Caramu, Lagi-Lagi Kamu, dan Happy
Ending.
Banyak lagu yang
sudah diciptakannya dan hampir semua terinspirasi dari kisah yang dialaminya
sendiri. “Kebanyakan bikin lagu dari kisah pribadi. ‘Proses Melupakanmu’ salah
satunya,” ujar Abdul sambil tersenyum. Proses Melupakanmu adalah sebuah lagu
yang mengisi album Love Theory - Abdul and The Coffee Theory yang dirilis pada tahun
2010 lalu. Lagu ini bercerita tentang perjuangan seseorang melupakan kenangan
manis bersama sang mantan.
Lirik sederhana
dengan alunan musik yang easy listening
sangat melekat dengan karya-karya Abdul. Tak sulit menerima pesan yang ingin
dia sampaikan lewat setiap nyanyiannya. Banyak yang menyebut genre musik yang
diusungnya bergaya pop-jazz, tapi tidak bagi penyanyi kelahiran Medan ini.
“Kalau aku bilang masih pop sih,” ujarnya sedikit mengoreksi anggapan tersebut.
Abdul menceritakan
bahwa sejak dulu dirinya sudah mencintai musik, meski keluarganya sama sekali
tidak menekuni musik, kecuali Tengku Shafick, seorang komponis ternama yang
juga tengah eksis bersama 3 Composer. “Aku paling suka mendengar musik yang
sama seperti aku nyanyikan.” Abdul menuturkan.
Suasana hati selalu memengaruhi rasa sebuah karya yang dihasilkan. Tentu
sulit menemukan baris demi baris lirik lagu untuk dikawinkan dengan nada yang
tepat jika sedang tak berada dalam mood yang
benar. Penyanyi berdarah Melayu ini mengatakan bahwa dirinya pun seringkali
terpengaruh oleh suasana dalam membuat sebuah lagu. “Biasanya kalau lagi bad mood aku enggak bisa buat lagu.
Enaknya kalau lagi santai, enggak lapar, pokoknya momen menyenangkan. Kadang di
Jakarta ke mana-mana lama. Jadi bikin lagu waktu di jalan,” celotehnya. Pernah
ketika di tengah kemacetan ibu kota, muncul di benak Abdul untuk membuat lagu
yang bercerita tentang seseorang yang tetap mau bertahan mencintai pasangannya
meski sudah berkali-kali dikhianati. Ide itu kemudian dituangkan dalam sebuah
lagu berjudul Bodoh Untuk Setia. “Dapat ide di jalan, tapi eksekusi di
rumah,” jelasnya.
Menganggap musik sebagai bagian dari hidup, sulit bagi alumnus Fakultas
Hukum Universitas Trisakti ini jika
mesti benar-benar melepaskan musik meski saat ini dirinya juga berstatus
pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan. “Musik adalah bagian dari hidup.
Ini salah satu cita-citaku. Sebenarnya dari kecil ingin jadi pemain band. Jadi,
enggak bisa kalau enggak nyanyi.” ujarnya mantap. Makanya, Abdul pun harus
benar-benar pandai mengatur waktu antara musik dengan urusan kantor.
Saat ini, Abdul tengah sibuk mempromosikan single terbarunya bersama Wina
berjudul Bahagia Itu Sederhana. “Lagi promo single Bahagia Itu Sederhana.
Sudah rilis dari bulan November, tapi video klip baru rilis Januari kemarin,”
ujarnya. Selain itu, frontman Abdul
and The Coffee Theory ini juga tetap aktif sebagai song writer. Abdul mengatakan bahwa dia juga sedang menggarap
sebuah lagu untuk Kinaryosih, aktris yang sudah seringkali membintangi film
Indonesia, seperti Alexandria dan Mendadak Dangdut. “Aku menikmati sebagai
pencipta lagu dan penyanyi,” kata pria yang sangat mengidolakan Michael Jackson
dan The Beatles ini.
BAHAGIA ITU SEDERHANA
Beda orang, beda
hal yang bisa membuatnya merasa bahagia. Bagi Abdul, bahagia itu benar-benar
sederhana. Tak mesti menerima sesuatu yang besar dulu. Asalkan bisa menikmati
hal-hal kecil setiap hari, cukup baginya. “Simpel sih. Bisa tidur sembilan jam
tanpa terganggu, bisa makan seenaknya tapi enggak gemuk. Bahagia itu
banyaklah,” ujar Abdul lancar sambil menyisipkan sebuah tawa kecil. Bertemu
banyak fans setiap kali tampil di
satu kota dan kota lainnya selalu menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi
Abdul. Apalagi ketika para fans
menampakkan sambutan yang benar-benar antusias.
Tentu tak ada
musisi yang bisa berjalan sendiri tanpa fans
yang mengiringinya. Tak heran jika terkadang anak sulung dari tiga bersaudara
ini meluangkan waktu untuk bertemu dengan para fans di Jakarta. ”Kadang-kadang kita makan bareng dan kasi baju
yang memang khusus dibuat untuk fans,”
tuturnya. Menurut Abdul, fans adalah
orang-orang yang selalu memberi dukungan kepada idolanya dan bijak memberi
koreksi setiap kali ada kesalahan.
Di sela-sela
kegiatannya, lelaki yang paling tak suka menunggu ini senang menyempatkan diri
untuk berenang. “Aku punya penyakit asma,” ujarnya singkat. Dengan rutin
berenang, Abdul yakin olahraga tersebut dapat membantunya memiliki ritme
pernapasan yang lebih teratur. Gerakan yang dilakukan ketika berenang memang
mampu memberikan relaksasi dan punya andil untuk melatih otot pernapasan. Jika
sistem pernapasan baik, maka akan sangat membantu Abdul saat bernyanyi. “Jadi
penyanyi itu susah kalau napasnya enggak bagus, jadi aku harus berenang.”
MOVIE FREAK
Selain hobi
berenang, Abdul juga adalah seorang yang sangat gemar menonton film. “Aku suka
banget nonton. Movie freak,” ujarnya
bersemangat. Abdul juga menuturkan bahwa dirinya paling suka dengan durian dan
bolu khas Medan. “Setiap kali ke Medan pasti aku nyari itu. Aku juga suka ke
Masjid Raya,” sambungnya lagi.
Sudah delapan
tahun ikut memberi warna di panggung musik Indonesia, rasanya kurang puas jika
tak sampai mengepakkan sayap ke luar negeri. Go international adalah impian hampir semua musisi. “Aku ingin
tampil di luar negeri. Impian keliling Indonesia sudah tercapai. Kemarin juga
sempat ke Aceh, ada festival kopi. Seru banget!”
Agar tidak
tenggelam di tengah belantika musik tanah air yang kian ramai dengan penyanyi
pendatang baru yang tak mau kalah menawarkan karya yang menarik, sedikitpun
Abdul tak mau pupus semangat. “Yang penting sih tetap berkreasi. Jadi, jangan
pernah sampai ada jalan buntu. Tetap semangat!” Lelaki yang sangat hobi makan
ini percaya bila sesuatu dikerjakan dengan penuh rasa yakin, maka akan selalu
ada jalan terbuka.
Penyanyi yang
sangat ingin berkolaborasi dengan Indra Lesmana ini juga melayangkan pesan bagi
anak muda yang punya impian berkreasi di ranah musik,tentu tak boleh lekas
menyerah meski lingkungan seolah tak mendukung. “Bikin sesuatu yang original
meski awalnya orang enggak suka. Bikin sesuatu yang unik, tapi tetap punya
pesan yang dalam. Orang-orang juga pasti akan mengerti maksudnya apa.” Menurut
Abdul, setiap anak muda yang ingin berkarya sebagai musisi harus memiliki
karakter. Jika tidak, maka akan sangat mudah dilupakan orang.
Menjalani hari-hari dengan penuh rasa ikhlas adalah prinsip hidup yang dipegang Abdul. Hidup di dunia bagaikan menapaki sebuah jalan yang sangat panjang. Tidak semua teraspal rapi. Sebagian sisi jalanan nampak berlubang, bahkan sebagian lagi masih jorok berlumpur. Bisa saja hari ini seseorang berhadapan dengan hal-hal baik, besok belum tentu sama. Namun, kalau kita mengerti cara menyikapinya, tentu takkan menjadi soal yang terlalu rumit. “Nothing to lose.” Abdul menutup ucapannya dengan segaris senyum di wajahnya.
--------------------------------------------------
Terbit di KOVER Magazine issue #67 (edisi 25 Maret - 24 April 2015)
Penulis: Sepfiany Evalina