Lagi-lagi
Malam menyuguhkan secangkir rindu sesendok empedu
Ku seruput
Ah, rupa-rupanya lidahku mati rasa
Malam menyuguhkan secangkir rindu sesendok empedu
Ku seruput
Ah, rupa-rupanya lidahku mati rasa
Aku mau meneguk rindu, biar lekat rasanya di lidahku
Kurasa-rasakan lagi sampai terasa
Terasa
Kurasa-rasakan lagi sampai terasa
Terasa
Rupanya rindu serupa kopi
Pahit tapi menganakkan candu
Pahit tapi menganakkan candu
Sedetik, tik..tik
Pikirku terketok, tok..tok
Untuk siapa jantung ini berdetak, tak..tak
Aku merindu apa?
Pikirku terketok, tok..tok
Untuk siapa jantung ini berdetak, tak..tak
Aku merindu apa?
Miris
Malam serupa keris
Aku ini diiris-iris dalam baris rindu tanpa batas garis
Entah rindu untuk siapa
Malam serupa keris
Aku ini diiris-iris dalam baris rindu tanpa batas garis
Entah rindu untuk siapa
Ku seruput kopiku
No comments:
Post a Comment