Monday 26 January 2015

Tuesday 20 January 2015

SUARA TANPA NADA




Angin membawa pesan untuk (?)

Aku dan kamu, kita tengah menapaki satu jalan
Langkah demi langkah kita nikmati
Meski entah sejauh mana jalanan yang bisa kita tempuh nanti berdua
Tuhan, hanya Dia satu-satunya yang sungguh sangat mengerti
Dan kita, hanya perlu menanti kan?
Jawaban atas setiap doa-doa kita

Hai, apa kabarmu hari ini?
Adakah kau merasakan sentuhan angin?
Kemarin aku bilang pada angin
Ini salamku, bawalah padanya yang jauh di sana
Hadiah dariku untukmu
Meski tak mahal

Andai aku pandai bernyanyi
Tentu kulantunkan sebuah lagu yang indah bagimu
Tapi hanya untaian kata begini yang aku punya
Dalam suara tanpa nada

Sekarang titipkanlah pada angin apa yang sedang kau rasakan
Katakanlah saja padanya tentang harapanmu, perasaanmu, tentang semuanya
Dan dia pasti akan menceritakannya padaku
Aku menunggu

CARA MENGATASI RASA KHAWATIR

 
Rasa Khawatir

Khawatir adalah salah satu hal yang sangat sering mengganggu kehidupan kita. Tak bisa dipungkiri memang, sepanjang hidup di dunia, perasaan ini akan terus menerobos masuk hati dan pikiran kita. Dunia selalu memberi banyak alasan untuk khawatir, apalagi bagi seorang muda. Aku akan menjadi apa? Akan menjadi orang sukses atau justru seorang yang susah hidupnya? Pengangguran? Ah! Lalu, apakah aku akan punya pacar? Apakah hubunganku dengannya akan mulus? Bagaimana dengan orang tua kami? Lalu bagaimana kalau ternyata dia hanya mempermainkanku padahal aku sudah sangat serius? Bagaimana kalau aku patah hati? See? Banyak sekali hal yang bisa membuat kita menjadi khawatir.
Seorang konselor bernama Ed Welch mengatakan begini, “Masalahnya bukanlah apakah kita khawatir atau tidak, tapi bagaimana sikap kita ketika kekhawatiran itu datang.” 
Jadi, ketika kekhawatiran datang, tak baik bila langsung merasa putus asa. Berdiamlah sejenak. Tarik napas dalam-dalam sampai tubuh terasa lebih tenang. Karena memang, perasaan khawatir berlebihan bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik kita dan memicu stres yang akhirnya bisa saja menimbulkan asma bahkan juga serangan jantung. Kalau perasaan khawatir tidak segera diatasi, jangan heran kalau kita merasa lebih sulit berkonsentrasi dan tidur pun jadi tak enak. Orang yang terlalu banyak khawatir juga cenderung tak bisa menikmati hidupnya.
Sebenarnya, seringkali apa yang kita khawatirkan justru tak terjadi. Pernah mengalaminya? Jadi, jangan tergesa-gesa meresponi sesuatu. Tenangkan hati dan pikiran. Selidiki dan kenali dulu apa yang sedang dikhawatirkan, apa penyebabnya, sampai akhirnya bisa temukan solusinya. 
Soal masa depan adalah hal yang paling sering dikhawatirkan. Takut kalau-kalau tak pernah bisa mencapai titik sukses. Ingatlah, kita hanya perlu mengerjakan bagian kita menurut ukuran kemampuan yang kita punya dan bukan malah sibuk mereka-reka hasilnya. Nikmati prosesnya dan nantikan saja hasil akhirnya.
Kadangkala, membicarakan soal kekhawatiran kita dengan orang lain juga bisa mengurangi perasaan itu sendiri. Pilihlah orang yang tepat. Seseorang yang paling mengenalmu, mau mendengarkan, dan siap menolong adalah orang yang paling tepat untuk dituju.

Monday 19 January 2015

RINDU SERUPA KOPI (2)

Lagi-lagi
Malam menyuguhkan secangkir rindu sesendok empedu
Ku seruput
Ah, rupa-rupanya lidahku mati rasa
Aku mau meneguk rindu, biar lekat rasanya di lidahku
Kurasa-rasakan lagi sampai terasa
Terasa

Rupanya rindu serupa kopi
Pahit tapi menganakkan candu
Sedetik, tik..tik
Pikirku terketok, tok..tok
Untuk siapa jantung ini berdetak, tak..tak
Aku merindu apa?

Miris
Malam serupa keris
Aku ini diiris-iris dalam baris rindu tanpa batas garis
Entah rindu untuk siapa
Ku seruput kopiku