Tanpa
diminta, putus asa bisa datang kapan saja. Rasa-rasanya mundur adalah pilihan
yang terbaik. “Ya, daripada terus melangkah, tapi hanya terus dan terus
mendapati jalan buntu? Ah, ini terlalu melelahkan!” ujar sebagian orang.
Putus
asa hanya akan terjadi ketika ada sesuatu yang memang sangat ingin kita capai,
tapi rasa-rasanya jalan menuju ke sana terlalu sukar. Istilah ‘cepat-tepat’
seolah-olah sudah menancap di kepala kita. Makanya, ketika prosesnya terasa agak
begitu lama dan tak mudah, putus asa langsung datang menyapa. Seolah merasa
diri sudah gagal. Siapa yang suka dengan kegagalan? Tak seorang pun! Tapi dalam
sebuah tulisan, Larry Wilde, seorang penulis sekaligus seorang comic asal New Jersey mengingatkan
kembali sebuah pepatah kuno, yaitu ‘Jika kau gagal, penyebabnya adalah karena
kau mencoba. Jika kau berhasil, penyebabnya karena kau menggunakan sebuah
peluang.’
Larry
Wilde adalah seseorang yang juga pernah berada pada titik keputusasaan. Dia
bahkan ditolak sebanyak 26 kali, sebelum akhirnya buku pertamanya yang berjudul
‘The Great Comedians Talk About Comedy’ diterbitkan. Sekali ditolak saja
rasanya begitu menyakitkan, bayangkan bagaimana penolakan hingga berpuluh-puluh
kali!
Ingat
J.K. Rowling? Sebelum sukses dengan Harry Potter, dia bahkan sempat terpuruk
pada level kehidupan terendahnya. Dia miskin, hidup sebagai single parent, dan naskahnya juga sempat
ditolak oleh beberapa penerbit. Kalau pada saat itu Rowling menyerah, tak akan
pernah ada novel menakjubkan yang mengisahkan kehidupan di Hogwarts!
Saat putus asa datang menghampiri, katakanlah kepadanya, “Aku tau kau sangat ingin merayuku, tapi aku tak tertarik padamu. Aku mencintai impianku dan aku akan mengejarnya. Cinta harus dikejar, bukan?”Perlu upaya dalam mewujudkan impian, atau selamanya itu hanya akan menjadi mimpi. Biarpun kadang prosesnya begitu melelahkan, ingatlah bahwa semua yang terjadi di bawah matahari ada waktunya.
No comments:
Post a Comment