Bilur ini belum lagi luntur
Kau kucur lagi dengan tutur tajam
Hati?
Semalam aku duduk dalam gelap
Ini bukan kebiasaanku
Demi menanti-nantikan datangmu, ku lakukan
Semalaman aku duduk dan tak terlelap
Embun di dedaunan sudah hilang
Kau belum juga pulang
Sudah entah kali ke berapa waktu berselang
Dari balik jendela aku terisak malang
Sekali lagi, ini bukan kebiasaanku
Dalam kilauan senja aku beranjak
Aku menandaimu walau dari kejauhan sini, Sayang
Sudah siap-siap aku memelukmu mengobati rindu
Ketika dari balik punggungmu ada senyum yang mencintai air
mataku
Siapa perempuan yang kau bawa pulang?
Hati?
Tak cukup kau mencekikku dalam kepedihan
Kau lalu membantah aku ini cintamu
Setan apa yang merasukimu, Sayang?
Kenapa kau terlalu elok menjadi pembunuh?
Kau menyabikku seperti lembu
Dalam tangisku yang pilu, ku hantam kau dengan tapak tangan
dan jemariku
Padahal ini bukan kebiasaanku
Baiklah, Sayang
Aku pergi
Terlalu menjijikkan bagiku berpayung bersama bidadari
hitammu itu!
No comments:
Post a Comment